Tidak ada MEDIA INDONESIA yang mengekspose berita ini, kenapa? Inilah Kisah TKW yang menggorok leher seorang BALITA di madinah
Video anak yang tidak bersalah ini bisa dilihat disini
Seringkali saya membaca berita tentang
kisah-kisah pilu dan menyedihkan para TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang
bekerja di Saudi Arabia. Kisah atau cerita yang diangkat berdasarkan
dari cerita para TKW atau karena pengamatan selintas kita tentang
keadaan para TKW waktu bertemu di mall-mall, di restaurant ataupun di
Rumah Sakit.
Sebetulnya kalau kita mau jujur terhadap
diri kita sendiri, para TKW/ PRT (Pembantu Rumah Tangga) itu sudah
diperlakukan tidak layak dan tidak manusiawi sejak sebelum keberangkatan
mereka ke Saudi.
Pernahkah teman-teman melihat pemandangan
di bandara Soekarno-Hatta, bagaimana para petugas, baik petugas dari
PJTKI-nya atau petugas bandara memperlakukan TKW/ PRT yang akan
diberangkatakan ke Saudi Arabia khususnya..??
Mereka digiring-giring seperti ternak,
seringkali mereka dibentak-bentak bahkan dicaci maki. Saya sering
melihat pemandangan seperti itu, karena setiap 6 bulan sekali atau 1
tahun sekali saya pulang pergi Riyadh- Jakarta, Jakarta- Riyadh.
Pemandangan seperti itu, bukan pemandangan yang langka.
Para TKW itu setelah digiring-giring
seperti bebek, mereka biasanya duduk bergerombol dilantai. Ada
pemandangan yang berbeda tentang kelakuan dan tingkah para TKW, dari
TKW/ PRT yang akan berangkat ke Saudi dengan tingkahnya para TKW/ PRT
yang mau pulang dari Saudi. Para TKW yang bergerombol di bandara Soeta,
kebanyakan mereka diam dan tidak banyak omong.
Tapi coba perhatikan para TKW/ PRT di
bandara KKIA Riyadh yang mau pulang ke Jakarta, berisiknya minta ampun.
Kalau ngomong saja sampai teriak-teriak, bahkan pernah saya lihat ada
yang joget-joget segala, sampai ada yang ditegur oleh satpam-nya bandara
KKIA.
Back to topic.
Di bandara Soeta dokumen2 keberangkatan
para TKW, saya perhatikan semuanya sudah diurus oleh petugas dari PJTKI
masing2. Setelah masuk ruang tunggu pesawat dan terbang ke Saudi,
barulah TKW itu bertanggung jawab atas dirinya masing2. Ketika mereka
sudah ada dalam pesawat Saudia/ GIA. Mulailah para pramugari yang di uji
kesabarannya oleh para TKW.
Saya memperhatikan, betapa seringnya para
pramugari yang cantik2 itu membersihkan lavatory/ wc. Sambil tidak
henti2 memberikan pengarahan kepada para TKW yang menggunakan lavatory.
Coba lihat lantai lavatory yg menjadi penuh air, karena para TKW tidak
tahu caranya cebok, tidak tahu caranya membuang tissue. Semuanya
berceceran di lantai. Bahkan cara mengunci wc pun mereka tidak tahu.
Kalau kebetulan saya mau menggunakan wc, seringkali sayapun ikut2an
memberi tahu mereka.
Bahkan setiap saya pulang atau pergi
Riyadh – Jakarta, saya pasti dan selalu menjadi sekertaris dadakan para
TKW untuk mengisi kartu2 kedatangan mereka.
Tahukah teman…?
Kalau banyak para TKW yang buta huruf…?
Bahkan banyak dari para TKW itu yg tidak bisa berbahasa Indonesia…??
mereka hanya bisa bahasa dari daerahnya
sendiri. Jangankan bisa bahasa Arab untuk bisa berkomunikasi dengan
majikan, bahasa Indonesiapun mereka banyak yang tidak tahu…?
apalagi bahasa Inggris…?
Itu sih bisa di itung dengan jari
kelingking. Mungkin dari 1 jt TKW yang ke Saudi, mungkin cuma 1 yang
bisa sedikit ngerti english…Itu kenyataan teman2..
Menyedihkan bukan..??
Terus apa yang mereka lakukan selama mereka ada di penampungan..????
Ternyata adanya balai latihan kerja itu
sepertinya hanya formalitas saja, kadang2 tidak ikut latihan kerja juga
mereka sudah bisa punya sertifikatnya.
Halahhhh….tahu sendiri lah, di negara
tercinta kita itu apapaun bisa dibeli asal ada uang. Level korupsinya
sudah dari level paling rendah sampai level paling tinggi. Berdasarkan
sumber yang bisa dipercaya ( para TKW khususnya yang ke Saudi ) selama
mereka berada di penampungan itu, selama mereka sedang mengurus dokumen2
dan menunggu datangnya visa.
Para TKW itu tidak belajar apa2. Mereka hanya tidur2an, makan, minum, ngorol2 sampai malam.
Setelah mereka sampai di bandara King
Khalid Riyadh, karena tidak ada petugas dari PJTKI yang mengarahkan
mereka, jadilah gerombolan para TKW itu seperti anak ayam yang
kehilangan induknya.
Bagaimana tidak dibentak2 oleh petugas
orang Saudi, kalau mereka disuruh berbaris disebelah kanan, para TKW
masih tetap bergerombol disebelah kiri.
Disuruh mengantri satu2, malah mereka saling berebut.
Disuruh memperlihatkan paspor dan kartu kedatangan, mereka malah melongo.
Ya iyalahhhh….petugas mana yang tahann….?!
Apalagi orang Saudi kebanyakan tidak sabaran, dan suaranya yang kenceng2. Habislah para TKW itu dibentak2. Jangankan
oleh petugas orang Saudi yang tidak bisa berbahasa Indonesia, wong oleh
petugas orang Indonesia yang sebangsa saja, para TKW itu sering
dibentak2 koq.
Setelah mereka selesai di proses di
imigrasi dan selesai mengambil bagasi. Mereka semua dikumpulkan dan di
data, sementara paspor para TKW itu akan dipegang oleh petugas Imigrasi.
Setelah itu para TKW akan dibawa ke ruangan tunggu khusus TKW, sambil
menunggu dijemput oleh majikan masing2.
Para TKW itu tidak akan dikeluarkan dari
ruangan tersebut, kecuali dijemput oleh majikannya yang nama majikannya
tertera di paspor TKW tersebut. Kalau yang nama penjemput TKW itu tidak
sesuai dengan nama yang ada dalam paspor TKW, penjemput tersebut harus
memperlihatkan surat kuasa penjemputan dari calon majikan asli TKW itu.
Itulah alasannya mengapa para TKW di
bandara King Khalid di kumpulkan sebelum mereka dimasukkan ke ruang
tunggu. Calon majikan berada diluar sambil memelototi screen tv monitor.
Disana akan disebutkan nama TKW lengkap, nama majikan dan nomor urut
TKW.
Kalau nama-nya sudah cocok, para majikan
akan lapor ke meja petugas sambil memperlihatkan kartu ID asli. Setelah
itu mereka akan memanggil TKW yang bersangkutan dan memberikan
paspornya. Setelah TKW dan majikannya menandatangani surat-surat,
barulah TKW itu bisa keluar mengikuti majikannya. Itu prosedur yang
masih saya ingat.
Kenapa saya tahu tentang prosedur tsb..?
karena saya pernah 2 kali mengambil
pembantu dari PJTKI Jakarta. Biaya yang dikeluarkan majikan untuk
mengambil TKW, kurang lebih Rp. 28 juta. Bahkan ada yang membayar lebih
dari itu.
Untuk
teman-teman yang berada di Indonesia khususnya, ini sekedar informasi
saja, tidak semua TKW yang datang dan bekerja di Saudi Arabia itu
semuanya mempunya majikan WN Saudi.
Di Arab Saudi ini semua warga negara
tersedia disini. Jadi para TKW itu ada yang punya majikannya memang WN
asli Saudi, tapi tidak sedikit para majikan mereka itu warga negara lain
yang mukim dan tinggal di saudi Arabia. Soalnya masyarakat kita yang
ada di Indonesia kan tahunya, kalau TKW bekerja di Saudi Arabia, sudah
pasti saja majikannya warga negara Saudi.
Padahal tidak begitu…lho…!
Ada yang majikannya WN Turky, Mesir, Sudan, Siria, Lebanon, Palestina, Jordan, USA, Pakistan, India dsb. (capek kalau harus nyebutin satu satu mah…hehehe..)
Sudah hampir mau 10 tahun saya menetap di
Saudi Arabia, mengikuti suami yang WN Saudi. Karena menetap disini,
tentu saja saya sering sekali menjumpai TKW diluar rumah, baik di rumah
para kerabat suami saya, ataupun di rumah teman saya yang orang Saudi,
berjumpa di pesta2 nya orang Saudi, bertemu di mall2, di rumah sakit (
mengantar majikannya yang sakit ), di restaurant, di tempat bermain
anak2, Seringkali saya menjadi penterjemah dadakan karena TKW nya tidak
mengerti sama sekali perintah majikannya.
Kalau anda sudah lama tinggal di Saudi
dan anda sering belanja di toko2 Indonesia, seringkali kita akan melihat
ada TKW yang memang sedang berbelanja atau TKW kaburan yang menunggu
dijemput sesorang.
Tahukah anda…??
kalau para TKW ilegal disini jumlahnya hampir sama banyaknya atau mungkin lebih banyak jumlahnya daripada para TKW yang legal.
TKW kaburan kebanyakannya bukan karena disiksa majikan atau karena tidak digaji majikan.
Tapi banyak TKW yang kabur itu karena keinginannya sendiri. Ada yang
alasannya karena mereka ingin mendapatkan gaji yang lebih besar dari
gaji yang didapat dari majikan asli.
Bahkan
banyak yang jadi TKW kaburan karena mereka ingin bebas hidup bersama
pacarnya ( para sopir2 Indonesia, para pekerja asing seperti Pakistan,
Bangladesh, India ).
Itu bukan rahasia lagi kalau disini ada
sindikat/mafia yang akan menampung TKW kaburan. Seringkali saya membaca
di surat kabar lokal, kalau polisi telah merazia beberapa apartemen/
rumah2 kontrakan yang penghuninya hampir 99 % TKW ilegal asal Indonesia.
Dan ternyata mereka melakukan praktek pelacuran. Tarifnya cuma 50 sr ( 120 rb ) sekali pakai.
Germo wanitanya kebanyakan orang
Indonesia asli, pasangan germo yang laki-laki seringkali orang Pakistan
atau Bangladesh. Menurut pengakuan mereka, kostumernya kebanyakan sopir2
taxi orang Pakistan atau pekerja kasar orang Bangladesh dan India. Bahkan kadang2 ada juga sopir orang kita sendiri.
Para PSK asal negara kita itu bukan hanya
TKW kaburan saja, bahkan banyak yang datang menggunakan visa umrah.
begitu sampai di Jeddah mereka tidak pulang lagi ke Indonesia, tapi
mereka memilih menjadi TKW ilegal. Itu bukan menjadi rahasia umum lagi
disini.
Sepertinya setiap orang yang sudah lama
mukim disini pasti sudah pada tahu soal itu. Pemerintah saudi Arabia
sebetulnya terlalu baik terhadap TKW ilegal tsb.
Kenapa….??
karena menurut pengakuan para TKW ilegal,
kalau mereka sudah ingin menghentikan petualangannya sebagai TKW ilegal
dan mereka ingin secepatnya pulang ke Indonesia, para
TKW ilegal itu akan menyerahkan dirinya sendiri ke kantor polisi ( jadi
bukan polisi yang menangkap mereka, tapi seringkali TKW ilegal itu yg
datang ke kantor polisi menyerahkan diri minta ditangkap ). Karena
dengan cara itu lah para TKW akan di deportasi ke Indonesia dengan
gratis ( biaya tiket ditanggung oleh pemerintah saudi arabia ).
Oleh polisi TKW itu akan dijebloskan dulu
ke penampungan TKW yang bermasalah/ bahkan banyak juga TKW ilegal itu
ditampung dipenjara2 wanita, sebelum menunggu proses dipulangkan. Kalau
mereka di interogasi, mereka akan memberi alasan kabur dari majikan
karena dipukuli dsb, dan mereka memberi alasan tidak tahu alamat lengkap
majikannya.
Bagaimana polisi mau mencari majikan TKW tersebut kalau si TKW memberi alasan tidak tahu alamat majikannya….?
akhirnya TKW itu ditempatkan di penampungan dan sudah pasti akan dipulangkan ke Indonesia.
Wahh…teman2 jangan berfikiran bahwa penampungan/ penjara wanita di Saudi menakutkan….
Menurut
sumber yang bisa dipercaya kebenarannya. Penampungan/ penjara wanita di
Saudi Arabia itu tempatnya sangat bagus. Makanan berlimpah ruah, malah
konon katanya mereka mendapat jatah uang bulanan untuk membeli
perlengkapan mandi sekitar 60 sr ( kurang lebih 140 rb ) per bulannya.
Sementara para TKW cuma tidur, duduk2,
nyanyi2 dan menikmati hari2 nya sambil menunggu waktunya mereka di
deportasi ke Indonesia.
Kenapa saya tahu banyak tentang keadaan
penampungan/ penjara wanita itu. Karena saya pernah punya TKW yang
menurut pengakuannya, ternyata dia sudah 7 kali bekerja di Saudi Arabia,
dan dia pernah 3 kali menjadi TKW kaburan, dan 4 kali menjadi TKW
sukses. Untungnya dia termasuk TKW kaburan baik, yang tidak pernah
menjadi PSK, dan saya percaya itu. Selama bekerja pada saya selama 3
tahun, si mbak sebut saja namanya Sumi. Dia sering menceritakan kisah
petualangannya selama menjadi TKW kaburan, termasuk selama dia berada di
penjara wanita, dia juga menceritakan kisah teman2nya TKW ilegal yang
sama2 dipenampungan.
Jadi kalau ada TKW yang pulang ke
Indonesia dalam keadaan hamil, terus mengaku diperkosa oleh majikan
laki2/ anak majikan laki2. Kita tidak harus begitu saja mempercayai
omongan TKW itu. Karena kenyataannya disini, banyak sekali TKW yang
dihamili oleh pacarnya. Bukan diperkosa, tapi suka sama suka, TKW hamil karena diperkosa memang ada, tapi TKW yang hamil karena suka sama suka atau akibat karena melacurkan diri juga banyak.
Itu sudah bukan rahasia lagi disini.
Sebagai seorang WNI, terus terang saya malu juga dengan kelakuan
sebagian TKW yang tidak bertanggung jawab itu.
Belum lagi di Saudi ini, TKW dari
Indonesia itu terkenal sekali dengan sihir-nya. Sementara di negara
Saudi hukuman untuk yang melakukan sihir sangat berat sekali.
Jadi kalaupun ada TKW yang tidak pernah menyantet majikannya, tetep aja kadang2 jadi kena getahnya.
Cerita ini bukan omong kosong belaka.
Saya punya banyak rekan kerja orang Saudi. Hampir semua pembantu mereka
pasti orang Indonesia. Pernah ada keluarga pamannya teman sekantor saya
yang melaporkan pembantunya yang TKW Indonesia ke kantor polisi karena
ketahuan TKW itu memasukkan air kencing ke dalam minuman majikan laki2
nya.
Bodohnya TKW tersebut dia memasukkan air
kencingnya ke dalam air putih, bukan ke dalam air teh/ kopi terang saja
majikannya itu curiga, kenapa air minumnya berwarna ke kuning2 an.
Karena disangka majikannya air itu mengandung racun, akhirnya air itu
dibawa ke laboratorium. Hasilnya ketahuan, kalau air putih itu
mengandung air kencing, setelah di interogasi TKW itu mengaku kalau dia
memang sengaja memasukkan air kencing kedalam minuman majikannya, supaya
majikannya tunduk atau menyayangi TKW itu.
Bahkan katanya lagi dia pernah memasukkan darah menstruasi
dia ke dalam masakan2 untuk disantap majikannya. Menurut keterangannya,
dia tidak sendirian melakukan hal2 menjijikan tsb, tapi hampir sebagian
TKW yang datang ke Saudi melakukan hal2 seperti itu, karena mendengar
cerita dari senior2nya yang ex Saudi selama dipenampungan di Jakarta.
Terus mempraktekannya, akhirnya ketahuan dan dijebloskan ke penjara.
Teman saya yang orang Saudi itu, sampai
khusus datang kepada saya dan bertanya, kenapa banyak TKW yang melakukan
perbuatan seperti itu..?
bukankah dalam Islam itu merupakan dosa besar..?
dan TKW itu beragama Islam..?
“ Saya sendiri bingung harus menjawab apa..?
kenapa TKW itu berbuat hal2 menjijikan seperti itu, saya sendiri tidak tahu..?
karena saya kan bukan TKW….hahahah…Karena
cerita itu berkembang dari mulut ke mulut, akhirnya saya dengar banyak
rekan2 orang Saudi yang punya pembantu orang Indonesia memulangkan
pembantunya. Alasannya, mereka takut makanan mereka dicampur oleh air
kencing atau dicampur darah menstruasi. Dan sekarang ini banyak orang Saudi yang mengambil pembantu dari Vietnam.
Pernah saya mendapat pertanyaan konyol dari seorang Saudi,
“ Di Indonesia ada listrik gak…??
ada telpon gak..??
ada Mac Donald gak…??”. Saya jawab saja.
” Tidak ada….!!! kami orang Indonesia masih hidup di gua gua…!!” hahahahahahaha.
Ternyata orang itu punya alasan sendiri,
kenapa mengajukan pertanyaan seperti itu. Karena dia punya pembantu dari
Indonesia yang tidak tahu caranya menggunakan setrika, mesin cuci atau
alat2 lainnya yang menggunakan listrik.. Mereka membandingkan dengan
keadaan disini, semiskin miskinnya orang Saudi semuanya alat2 rumah
tangganya kan sudah modern dan menggunakan listrik.
Sekitar 3 tahun yang lalu , ketika saya
berkunjung ke rumah mertua diluar kota Riyadh. Saya diperkenalkan dengan
pembantunya tetangga dari mertua saya. Sebut saja namanya Yuyun, baru
kenal saya satu hari Yuyun sudah menceritakan kalau dia punya pacar
orang Yaman yang berjanji kan menikahinya kalau Yuyun pulang cuti nanti (
kebetulan Yuyun, janda dengan anak 2 ).
Yuyun menceritakan betapa baik si Yaman
pacarnya itu, suka memberi Indomie, suka memberi pulsa, suka memberi
uang jajan. Oia, Yuyun juga menceritakan kalau si Yaman itu suka masuk
diam2 ke kamar Yuyun, kalau majikan2 Yuyun sudah tidur ( majikan Yuyun
cuma berdua. Sepasang suami isteri yang sudah tua ).
Wahh….ternyata si Yuyun ini nekat juga. Ngapain aja hayohh…??
kalau sudah berduaan di dalam kamar?
tidak mungkin kan cuma maen pasir…hehehe.
Saya sudah wanti2 sama si Yuyun, supaya
tidak melakukan hal2 bodoh seperti itu. Di Saudi ini kan yang namanya
pacaran tidak diperbolehkan. Kalau ketahuan bisa dihukum karena ada
aturannya. Ternyata Yuyun mungkin sudah tak tahan juga. Setiap hari
memasukkan si Yaman, lama2 masuk angin…
Ketika kandungannya menginjak 4 bulan, si Yaman kabur entah kemana.
Tinggalah yuyun dengan perut buncitnya,
untung majikan Yuyun baik hati. Yuyun cepat2 dipulangkan ke Indonesia,
karena kalau sampai melahirkan disini tanpa ada surat nikah resmi, Yuyun
bersama bayinya bisa dijebloskan ke penjara.
Selamatlah Yuyun dari hukuman cambuk karena kebaikan hati majikannya.
Itu kalau pas kebetulan majikannya baik hati, pembantunya hamil cepat2 dipulangkan untuk menyelamatkan pembantunya.
Coba kalau
majikannya yang tidak mau mengerti. Mengetahui perut pembantunya yang
tiba2 melendung tanpa ketahuan tukang pompanya, boro2 dipulangkan, malah
kalau gak diserahkan ke kantor polisi, bisa2 malah langsung di buang di
kolong jembatan layang .
Dan waktu pulang ke Indonesia dengan
membawa orok, untuk menutup malu biasanya TKW itu akan mengarang cerita
kalau oroknya itu hasil diperkosa atau hasil dipaksa..
Padahal setelah beberapa lama kemudian, TKW itu akan kembali daftar ke PJTKI untuk kembali bekerja sebagai TKW di Saudi Arabia.
Itulah sebabnya, walaupun Saudi Arabia
banyak dicaci maki di Indonesia oleh orang2 yang tidak tahu kejadian
sebenarnya, tapi tetap saja PJTKI selalu kebanjiran calon TKW untuk
minta diberangkatkan ke Saudi Arabia. Kalau teman2 tidak percaya, coba
temen2 cek dan ricek ke PJTKI di Jakarta.
Teman2 akan mengetahui..
ada berapa ribu TKW yg sedang menunggu
mendapatkan visa untuk bekerja di Saudi Arabia. Dan saya yakin sekali
kalau di Saudi Arabia, banyak sekali TKW yang semodel dengan si Yuyun.
Pemerintah Saudi bukan tidak berusaha
menekan serbuan datangnya para TKW ilegal, khususnya yang datang dari
Indonesia. Mulai dari 2 tahun yang lalu. Semua warga Asing yang tinggal
di Saudi Arabia, harus disidik jari lagi, di photo lagi di imigrasi
untuk disimpan di data base mereka.
Konon
katanya untuk mencegah masuknya kembali TKW ilegal yang pernah
dideportasi ke luar dari Saudi Arabia. Jadi para tenaga kerja asing yang
pernah bermasalah di Saudi Arabia, tidak akan bisa mudah masuk begitu
saja walaupun mereka sudah mengganti paspor bahkan mengganti namanya.
Saya masih ingat pesan si mbak Sumi,
bekas pembantu saya dulu. ” Ibu, kalau nanti saya sudah pulang, dan ibu
mau mengambil TKW dari jakarta lagi. Ibu harus hati2. Jangan mengambil
TKW yang asalnya dari T, P, B, L, S, C, M…karena banyak TKW dari sana
yang jahat2.
Saya kasihan sama ibu kalau ibu
mendapatkan TKW yang jahat, karena ibu orangnya baik…( saya disebut
baik, padahal saya bawel sekali..hehe ), Saya kasihan sama si putri
kalau diasuh oleh TKW yang tidak baik. Kalau saja saya tidak akan
menikah lagi, saya mau selamanya bekerja di rumah ibu.
Ibu harus tahu, tidak semua TKW itu
datang kesini karena mereka mau menjadi TKW. Banyak lokalisasi pelacuran
di Jawa Tengah dan di Jawa Timur yang di geregek polisi, terus para
bekas PSK itu larinya ke PT, melamar untuk menjadi TKW. Dan kebanyakan
mereka milihnya menjadi TKW di Saudi Arabia.
Ya…ibu bisa bayangkan, mereka tidak akan
menjadi TKW yang baik karena menjadi pembantu itu susah, paling2 begitu
sampai disini juga para bekas psk itu akan kembali menjual diri. Jadi
ibu harus hati2 ya bu….!. Itu pesan si mbak sumi tercinta ( hallo…mbak
Sumi.. sayang.. sehatkah mbak…? ).
Akhir bulan Mei kemarin, ketika saya
sedang di ruang tunggu seorang dokter mengantar kakak saya yang sakit.
Kebetulan bertemu denga seorang TKW yang juga sedang mengantar
majikannya berobat. Saya perhatikan majikannya, seorang perempuan Saudi
yang sudah tua.
Si majikan itu minta diambilkan air minum
dari tas yang dibawa2 TKW itu. Saya mendengar jelas TKW itu ngomel2
terus dalam bahasa Indonesia. ” Dasar Babi,
tadi ditawarin tidak mau, sekarang minta…!” Saya yang mendengar omelan
TKW itu, jadi gatal juga. ” Emang dimana ada babi mbak..?!’. Si TKW itu
tampak terkejut melihat saya. ” Eh…ibu orang Indonesia..?!” tanyanya..
Sambil lalu, saya sedikit menasehati TKW
tersebut untuk sekedar menjaga bahasanya. Ngomel sih ngomel, tapi masa
babi sampai dibawa2…. hahahaha. Kalau majikannya ngerti itu kata babi,
saya yakin tuh TKW sudah ditendang 10 kilometer oleh majikannya.
Sekelumit kisah2 diatas itu murni
berdasarkan pengalaman saya pribadi. Dengan tidak bermaksud mengambil
kesimpulan bahwa TKW/ PRT dari Indonesia itu semuanya jahat. Orang jahat
itu ada dimana2. Tidak di Saudi Arabia, tidak di Indonesia, tidak di
Amerika, tidak di Eropa, tidak di Afrika.
Di semua tempat dibelahan dunia ini,
orang2 jahat itu ada. Dan orang2 yang baik pun ada. Tidak semua majikan2
orang2 Saudi ( khususnya ) itu jahat. Yang baiknya juga banyak sekali (
makanya banyak sekali TKW yg betah bertahun2 kerja di Saudi Arabia ).
Majikan yang jahat pun banyak, itu bisa
kita lihat dari banyaknya TKW yang pulang ke Indonesia dengan keadaan
babak belur, bahkan seringkali pulang hanya tinggal nama saja. TKW itu
juga tidak semua orang yang baik dan jujur, banyak sekali TKW yang jahat
yang penuh tipu muslihat. Makanya sering diberitakan di koran2 lokal
disini, kejahatan yang pelakunya TKW/ Tenaga Kerja Indonesia.
Baik dan buruknya pengalaman seseorang,
tidak menjadi tolak ukur baik dan buruknya satu bangsa/ ras tertentu.
Marilah kita sama2 dewasa dalam menyikapi permasalahan masalah TKW ini (
khususnya TKW di Saudi Arabia), yang kadang2 tampaknya seringkali di
dramatisir oleh fihak2 tertentu (khususnya orang2 yang tidak suka dengan
Islam/ tidak suka bangsa Arab ).
Kalau kita mau jujur negara kita punya andil besar dalam semua permasalahan TKW yang bermasalah ini.
Negara Indonesia yang konon katanya dulu, gemah ripah loh jinawi,
ternyata sampai sekarang tidak bisa mensejahterakan rakyatnya. UUD45
pasal 34 ayat 1, ” fakir miskin dan anak anak terlantar dipelihara oleh
negara “ hanyalah kata kata keramat yang tertera di atas kertas belaka.
Pada kenyataannya para penguasa di negara kita sampai saat ini belum ada
yang berfihak kepada rakyat miskin. Selama angka kemiskinan dan angka
pengangguran semakin meningkat, selama itu pula keberadaan TKW yang
tidak berpendidikan pun tidak akan punah, malah akan semakin banyak dan
meningkat.
Dan selama itu pula, kitapun akan selalu
mendapat suguhan berita, tentang nasib para TKW yang memilukan. Dan itu
merupakan pekerjaan rumah untuk para pejabat penguasa negara Indonesia,
terutama bapak menteri tenaga kerja yang sejak tahun jebot sampai tahun
2010 mau segera berakhirpun, belum ada tanda2 kapan Pekerjaan Rumah yang
satu ini akan segera bisa diselesaikan dengan baik.
Sumber: catatan diatas saya ambil dari tulisan mba’ Andini (Nining) di forum Kompasiana.com (http://luar-negeri.kompasiana.com/2010/07/01/sisi-lain-cerita-tkw-di-saudi-arabia-bagian-1/) dengan sedikit edit tanda baca seperlunya.
Artikel: Moslemsunnah.Wordpress.com
0 comments:
Post a Comment