Penyebab Penyakit TBC : Penyakit TBC paru-paru ditularkan melalui percikan dahak atau
batuk penderita TBC Bayangan kita penyakit TBC adalah penyakit menular yang
menyerang organ paru-paru, tetapi sebenarnya penyakit TBC kecuali menyerang
paru-paru juga bisa menyerang organ tubuh lain seperti sendi, perut, tulang,
dan selaput otak,, Ketika seseorang mempunyai penyakit TBC, dan ia batuk akan melepaskan bakteri ke udara dan
ketika orang lain menghirup kuman itu, dia juga berpotensi mendapat penyakit
yang sama. Oleh sebab itu TBC menyebar secara mudah ketika orang-orang yang
hidup dalam kondisi terbatas dan penuh sesak.
Gejala pengidap TBC : Penderita TBC ditandai dengan batuk kronis yang tidak mau sembuh, badan tambah kurus, berkeringat di pagi hari, dan mungkin sampai batuk darah.
1. Panas subferil ( panas yang sedang-sedang saja ).
2. Perasaan mudah lelah, pegal-pegal dan nafsu makan menurun drastis.
3. Gejala dasar TBC tampak pada keluhan batuk dan sesak nafas.
4. Perut terasa nyeri dan mual-mual.
5. Berat badan berkurang secara drastis.
Cara mencegah penyakit TBC :
• Hindari atau kurangi merokok.
• Hindari minun minuman beralkohol.
• Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan siap saji, karena biasanya mengandung zat-zat yang kurang baik untuk tubuh.
• Biasakan berolahraga secara teratur, minimal 30 menit sehari.
• Melakukan imunisasi BCG.
• Menghindari penderita TBC, ketika sedang batuk.
• Segera berobat ke dokter kalau batuk semakin parah.
• Hindari atau kurangi merokok.
• Hindari minun minuman beralkohol.
• Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan siap saji, karena biasanya mengandung zat-zat yang kurang baik untuk tubuh.
• Biasakan berolahraga secara teratur, minimal 30 menit sehari.
• Melakukan imunisasi BCG.
• Menghindari penderita TBC, ketika sedang batuk.
• Segera berobat ke dokter kalau batuk semakin parah.
Pengobatan dengan ramuan tradisional untuk TBC tidak dapat melebihi pengobatan modern, tapi dapat mendukung Mempercepat penyembuhan penyakit TBC.
## Tanaman obat yang
dapat digunakan untuk Mengobati TBC #
1. Pegagan ( Centella asiatica cijurb ) : Pegagan dikenal juga sebagai daun kaki kuda (Jakarta),
antanan gede (Sunda), kori-kori (Halmahera), kolotidi menora (Ternate),
gagan-gagan, gangagan, kerok batok, pantegowang, panigowang, rendeng (Jawa).
kostekosan (Madura), pagaga (Makasar), daun tungke (Bugis).
Untuk TB Paru Paru : Cuci 30 – 60 g pegagan segar, lalu rebus dalam 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas, dan diminum 3 kali sehari.
Untuk TB kulit : Daun pegagan 10 gram, daun waru lengis 10
gram, widoro upas 25 gram, daun legundi 10 gram, parutan kencur 5 gram. Semua
bahan direbus dengan 3 gelas airnya sampai tersisa 1 gelas, dan diminum 3 kali
sehari
2.
Singawalang ( Pertiveria alliacea ) : 5
lembar daun Singalawang yang telah dicuci bersih ditumbuk sampai halus. Hasil tumbukan
diseduh dengan air panas, dibubuhi garam dan gula merah secukupnya. Aduk sampai
larut, saring dan minum setelah dingin. Frekuensi meminumnya dua kali sehari.
3.
Bunga tembelekan (Lantana camara) gunakan bunga
tembelekan kering sebanyak 6 – 10 g, direbus dalam 3 gelas air bersih sampai
air rebusannya tersisa separuh. Setelah dingin, air rebusan itu disaring,
dibagi untuk 3 kali minum (pagi hari, siang, dan sore) masing-masing setengah
gelas.
4. Bambu tali ( Asparagus cochinchinensis ). Bambu tali atau bambu apus juga disebut awi tali (Sunda),
deling apus, deling tangsul, jajang pring (Jawa) atau tiing tali, tiing tlantan
(Bali).
Bambu Tali : Bagian
yang digunakan untuk obat adalah umbi/rebungnya. Untuk mengatasi penyakit
tuberkulosis yang disertai batuk darah, digunakan 6 – 12 g umbi/rebung kering
bambu tali, direbus dalam 1,5 gelas air. Air rebusannya diminum dalam keadaan
hangat dua kali sehari, sampai penyakit sembuh
5. Daun legundi ( Vitex negundo L ) : punya nama alias gendarasi (Palembang) atau langgundi
(Minangkabau)
Legundi : Untuk
menggunakannya, 3/5 genggam daun Legundi dicuci bersih, lalu direbus dengan air
bersih sebanyak 3 gelas, sampai air rebusannya tinggal 3/4 gelas saja. Sesudah
dingin, disaring lalu diminum dengan madu secukupnya. Frekuensi minumnya 3 kali
sehari.
6 . Bidara upas ( Merremia mammosa ) : Bidara upas : Ambilah 1/3 jari bidara upas, dicuci bersih lalu
diparut, diberi air masak 1 sendok makan dan madu 2 sendok teh, diperas dan
disaring., diminum tiga kali sehari.
7. Beluntas : Cara meramu :
60 gram Daun di haluskan lalu campur dengan
1 gelas air masak saring hasil perasan Minum 2x sehari
8 .Bunga Sepatu :( Hibiscus Rosasinensis Linn ). Bugong raja (Aceh), Soma-soma
(Nias), Kembang wara (Sunda), Wora-wari (Jawa), bungo rabhang (Madura).
Cara
Meramu : Cuci bersih 3 kuntum bunga sepatu
dan 30 g krokot (Portukzca oleracea L), lalu giling sampai halus dan tambahkan
100 ml air panas. Saring dan minum air seduhan tiga kali sehari bersama 1
sendok makan madu masing-masing dengan dosis sama.
9 .Sambiloto ( Andrographis paniculata Ness ) Cara meramu : Daun sambiloto kering 1 genggam, digiling halus hingga menjadi
bubuk, setelah itu ditambahkan sedikit madu dan dibuat bulatan-bulatan pil
berdiameter sekitar 0,5 cm. Diminum dengan air matang 2 – 3 kali sehari. Sekali
minum dapat 15 – 30 pil]
10 .Bawang putih ( Allium sativum L ). Sumatera lasun, bawang mentar, lasuna, bawang bodas (sunda),
bawang (Jawa), Bhahang Poti (Madura). Cara
Mengunakan : Ambil Bawang putih 2-4 butir, dicuci bersih, dikunyah dan
airnya ditelan.
11. Nanas Kerang ( Rhoeo spathacea swartz ) . Nanas kerang : 15 - 30 gr daun Nanas kerang direbus dengan 4
gelas air sampai tersisa 2 gelas disaring, airnya diminum. 2x sehari
12. Lempuyang wangi ( ngeber Aromaticum ) ; Lempuyang nuum, lempuyang wangi (Sunda) Cara Meramu : Akar rimpang lempuyang wangi 1 genggam di cuci bersih
dan dipotong-potong lalu direbus dengan air bersih 5 gelas hingga tinggal
setengahnya. Didinginkan dan disaring. Diminum 2 kali sehari ¾ gelas.
Pantangan : Penyakit ini juga mempunyai pantangan bagi
penderitanya, yaitu TOGE.Jadi jangan terlalu banyak makan toge kalau sedang
terkena TBC, syukur-syukur tidak makan sama sekali
Catatan: • Wanita hamil tidak boleh sembarangan minum rebusan tumbuhan obat ini.
• Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan dengan dokter.
• Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan dengan dokter.
0 comments:
Post a Comment