INILAH GAMBARAN TEROMPET SANGKAKALA BERDASARKAN HADITS SHAHIH RASULULLAH SAW. ALLAHU AKBAR
“Ketika
Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan
sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian
ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia
diperintah". Saya bertanya: “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab
Rasulullah: “BAGAIKAN TANDUK DARI CAHAYA.” Saya tanya: “Bagaimana
besarnya?” Jawab Rasulullah: “SANGAT BESAR BULATANNYA, DEMI ALLAH YANG
MENGUTUSKU(MUHAMMAD) SEBAGAI NABI , BESAR BULATANNYA ITU LEBIH LUAS DARI
LANGIT DAN BUMI, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama: Nafkhatul
faza’ (untuk menakutkan). Kedua: Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan).
Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau
membangkitkan).”(KITAB TANBIHUL GHAFILIN)
Belum lama ini sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner
dari Universitas Ulm, Jerman, melakukan observasi dan penelitian
terhadap alam semesta untuk memastikan bentuk sebenarnya dari alam
semesta raya ini. Kita tahu bahwa yang umumnya diperkirakan orang selama
ini adalah bahwa alam semesta ini berbentuk bulat, bundar, atau bahkan
ada pula yang menyebut bentuknya datar saja.
Menggunakan sebuah peralatan milik NASA yang diberi nama WMAP (Wilkinson
Microwave Anisotropy Prob), pada akhir penelitiannya mereka membuat
sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan. Menurut hasil penelitian
tersebut, alam semesta ini ternyata bentuknya menyerupai terompet!
Adapun ringkasan ilustrasi yang mereka gambarkan adalah bahwa pada
bagian ujung belakang terompet (baca: alam semesta) merupakan alam
semesta yang tidak dapat diamati (unobservable), sedang bagian depan, di
mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada, merupakan alam semesta
yang masih mungkin untuk diamati (observable).
Dalam hadits di AWAL disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat
Izrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran
bulatannya seluas langit dan bumi. bukankah bentuk 'laksana tanduk'
mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang pada
umumnya terbuat dari tanduk?
Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang
meliputi seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghaib)
dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain,
bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam
nyata hingga alam ghaib.
Jika kesahihan hadits di atas dapat dibuktikan dan data yang diperoleh
lewat WMAP memang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah, maka dapat dipastikan bahwa kita ini sesungguhnya bagaikan
kupu-kupu yang hidup di tengah-tengah kaldera sebuah gunung berapi
paling aktif yang siap meletus kapan saja.
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala
yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki
Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.”
(An-Naml:87)
Makhluk langit saja terkejut, apalagi makhluk bumi yang notabene jauh
lebih lemah dan lebih kecil. Sedangkan pada sambungan hadits di atas
masih ada sedikit tambahan tentang seperti apa keterkejutan dan
ketakutan makhluk bumi kelak.
“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu
yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya,
anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian.”
Ada sebuah pertanyaan yang patut untuk kita renungkan , JIKA
SANGKAKALANYA SEBESAR DI GAMBAR, MAKA SEBESAR APAKAH PENIUPNYA ? lihat (BENTUK MALAIKAT)
Terlebih lagi, SEBESAR PULAKAH YANG MENCIPTAKAN KEDUANYA ?
Subhanallah!
0 comments:
Post a Comment